Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara turun lagi. Kini harga si batu hitam sah mengalami koreksi selama tiga hari perdagangan beruntun.
Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 168,1/ton. Berkurang 1,12% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Koreksi ini membuat harga batu bara melemah selama tiga hari berturut-turut. Dalam tiga hari tersebut, penurunan harga mencapai 6,61%.
Sepertinya kabar dari Indonesia membuat harga batu bara jatuh. Kemarin, Luhut Binsar Pandjaitan (Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi) mengungkapkan pemerintah Indonesia siap untuk kembali membuka keran ekspor batu bara.
"Ada beberapa belas kapal yang diisi batu bara telah diverifikasi malam ini telah dilepas. Kemudian nanti kapan mau dibuka ekspor bertahap dimulai Rabu," tegas Luhut.
Awal tahun ini, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kebijakan yang menghebohkan dunia. Indonesia melarang ekspor batu bara selama sebulan untuk memastikan kecukupan kebutuhan dalam negeri, terutama untuk pembangkit listrik.
Namun, Luhut menyebut saat ini pasokan batu bara untuk pembangkit listrik sudah memadai. "Sudah semua baik, jumlah hari itu kita sudah bertahap bisa 15 hari mengarah ke 25 hari, untuk cadangan," tuturnya.
Wajar kalau perkembangan di Indonesia bisa mengguncang jagat batu bara. Sebab, Indonesia adalah eksportir batu bara terbesar dunia. Tidak sedikit negara yang menggantungkan pasokan batu bara dari Indonesia.
Ketika pemerintah mengumumkan penghentian ekspor, harga batu bara naik tiga hari beruntun. Selama tiga hari tersebut, kenaikannya tidak main-main, sampai 18,85%. Ini karena ketiadaan pasokan dari Indonesia akan membuat stok batu bara di pasar dunia menipis.
Akan tetapi, kabar dari Menko Luhut memberi harapan pasokan batu bara di pasar dunia akan kembali terkendali. Akibatnya, harga pun berangsur turun.